Erotika dari Pameran Bersama Delapan Perupa
DOI:
https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v9i01.135Keywords:
Erotika, Peter Weeb, Pornografi, ImajinasiAbstract
Seni erotis atau erotika bukan genre yang cukup populer dalam seni rupa modern dan kontemporer Indonesia. Ada beberapa pelukis angkatan lama, seperti Basoeki Abdullah yang kerap melukis wanita telanjang, Affandi juga menghasilkan beberapa lukisan persetubuhan. Tahun 80-an Mochtar Apin cukup intens melukis wanita telanjang. Belakangan yang cukup sering melukis figur telanjang adalah Hendrik Lawrence dan Syakieb Sungkar. Namun secara keseluruhan Asmudjo J. Irianto melihat seni erotis memang tidak terlampau menonjol, dalam seni rupa kontemporer Indonesia. Memang tidak mudah menetapkan pengertian seni erotis. Seni erotis membutuhkan justifikasi estetik dalam menggambarkan seksualitas. Seringkali justifikasi estetik ini yang dipakai untuk membedakan antara seni erotis dengan pornografi, yang sama-sama merepresentasikan seksualitas. Namun justifikasi estetik juga bukan hal yang mudah untuk ditetapkan.