Berkunjung ke Dunia Khayal Goenawan Mohamad
DOI:
https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v4i01.62Keywords:
enigma, misteri, fantasi, Max Ernst, Ludovico Dolce, fiksi, anatomiAbstract
Ketika menginjak usia 80 tahun, Goenawan Mohamad membuat 50 lukisan cat minyak dan 200 sketsa untuk dipamerkan secara besar-besaran. Melihat karya rupa Goenawan, kita diajak memasuki dunia fiksi yang mempunyai aturan-aturan dan logikanya sendiri, yang berbeda dengan realitas. Dengan itu kita menikmati suasana dan kombinasi warna yang khas, yang bersesuaian dengan kepribadian pelukisnya. Tidak semua subyek dalam karya-karya yang dipamerkan digambarkan seutuhnya, dan tidak harus dimengerti sepenuhnya. Semua yang menggoda dan mengundang pertanyaan dalam lukisan biarlah menjadi enigma. Dalam kebenaran kita tak dapat mendedahkan semua teka-teki. Sebuah lukisan membutuhkan sedikit misteri, beberapa ketidakjelasan, beberapa fantasi.