Natalitas Politik: Kelahiran Manusia Politik Dalam Teori Politik Hannah Arendt
DOI:
https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v10i03.258Keywords:
Natalitas, kapasitas manusia, manusia politik, neighbour, tindakan (action)Abstract
Pembahasan tentang teori politik Hannah Arendt, seringkali dimulai dengan melihat perbedaan antara kondisi yang politis dan apolitis, seperti pembahasan tentang kekuasaan dan sistem politik dalam suatu negara. Sementara itu, peristiwa politik selalu melibatkan pelaku politik yaitu manusia itu sendiri. Manusia sebagai pelaku politik memiliki peran penting bukan saja ketika dia masuk dalam ruang publik melainkan dimulai sejak dia lahir. Hannah Arendt mengatakan tindakan manusia sangat berhubungan erat dengan kondisi natalitas atau kelahirannya di dunia. Artinya, kondisi natalitas sebagai permulaan baru yang melekat dalam kelahiran, dapat dirasakan di dunia hanya bila seorang pendatang baru mempunyai kapasitas untuk memulai sesuatu yang baru, yaitu bertindak (action). Artikel ini akan membahas tentang kondisi natalitas manusia yang menjadi dasar penting dalam teori politik Hannah Arendt. Pembahasan ini akan dimulai dengan mengupas tentang proses natalitas manusia ke dunia serta keberadaannya di dunia yang memiliki kepedulian pada sesama (neighbour), sampai kepada keterlibatan manusia di ranah publik untuk mewujudkan dirinya sebagai manusia politik.