Lompatan Iman di Era Ketidakpastian:
Relevansi Eksistensialisme Kierkegaard terhadap Krisis Identitas di Dunia Digital
DOI:
https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v11i04.345Keywords:
Søren Kierkegaard, eksistensialisme, lompatan iman, krisis identitas digital, otentisitas, validasi sosial, refleksi diriAbstract
Era digital membawa perubahan besar dalam cara individu membangun dan memahami identitas mereka. Kemajuan teknologi, terutama media sosial, menciptakan krisis identitas akibat arus informasi yang berlebihan, tekanan sosial, dan kecenderungan untuk menampilkan citra ideal yang tidak selalu mencerminkan diri sejati. Søren Kierkegaard, seorang filsuf eksistensialis, menawarkan konsep "lompatan iman" sebagai solusi dalam menghadapi ketidakpastian dan keterasingan eksistensial. Artikel ini mengkaji relevansi pemikiran Kierkegaard dalam konteks krisis identitas digital, dengan menyoroti pentingnya refleksi diri, keberanian untuk mengambil keputusan tanpa jaminan kepastian, serta melepaskan ketergantungan pada validasi eksternal. Melalui pendekatan kualitatif dengan analisis literatur dan refleksi filosofis, tulisan ini menunjukkan bahwa lompatan iman dapat menjadi strategi bagi individu untuk menemukan otentisitas di tengah paradoks dunia digital, sehingga memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan autentik.