Work Sucks, I Know: Herbert Marcuse Mengenai Pekerjaan Sebagai Represi Manusia
DOI:
https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v6i01.88Keywords:
surplus-repression, prinsip prestasi, One-Dimensional Man, peradaban.Abstract
Peradaban dan pekerjaan bagi Herbert Marcuse adalah sebuah represi terhadap kehidupan manusia.
Berangkat dari pemahaman Freud, terdapat dua tingkatan represi: ontogenetik dan filogenetik.
Represi ontogenetik adalah represi individu berdasarkan struktur ego, superego, dan id; sedangkan
represi filogenetik adalah represi masyarakat yang dimulai dari kondisi alamiahnya pada kelompok
primal. Dalam kedua tingkatan tersebut prinsip kenikmatan (berkaitan dengan pemuasan hasrat)
dikalahkan oleh prinsip realitas (ingin mempertahankan hidup di dunia). Namun dalam sistem
kapitalisme muncul penindasan lanjutan melalui represi-berlebih (surplus-repression) dan prinsip
prestasi (performance principle). Sebagai jalan keluar dari kondisi ini Marcuse merasa perlunya
perubahan kesadaran manusia melalui bidang estetika, yaitu seni, yang dianggapnya tidak pernah
berada dalam dominasi prinsip prestasi. Menurutnya pekerjaan dan peradaban masih mungkin
terjadi tanpa penindasan, dan pekerjaan bisa menjadi bukan cara mempertahankan hidup
melainkan sebagai cara mengekspresikan diri.