Makna Tergantung Preferensi Pemirsanya
DOI:
https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v9i03.176Keywords:
Dreams, kontemporer, post-modern, dekonstruktif, linguistic turn, post-structuralismAbstract
Pada pameran Dreams di galeri Cemara 6, karya-karya yang ditampilkan mempunyai keberagaman gaya lukis. Syakieb Sungkar sebagai perupanya, dengan sadar bermain-main dan mengeksplorasi serta mengolah banyak gaya, untuk masing-masing pemikiran yang ingin disampaikannya. Hal itu sesungguhnya melawan kecenderungan senirupa komersial yang ingin menyeragamkan suatu pameran tunggal dengan satu gaya yang terbatas. Agar tujuan komersialnya lebih mudah tercapai. Diskursus yang muncul dalam pameran itu ditampilkan dalam bentuk dialog imajiner antara penulis dengan perupanya (dalam huruf miring).