Bahasa Sebagai Teknologi Bio-Politik: Analisis Novel 1984 dalam Perspektif Teori Foucault dan Agamben

Authors

  • Beda Holy Septianno STF Driyarkara, Jakarta
  • Aman Aslam
  • Lucia Krismonila
  • Thatsanai Upaka

DOI:

https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v11i03.327

Keywords:

totalitarianisme, bahasa, manipulasi, paradigma politik, pendisiplinan

Abstract

Abstrak

Negara bekerja mencapai tujuannya melalui banyak mekanisme kekuasaan. Dalam Novel 1984, George Orwell menggambarkan sebuah negara totalitarian yang mempertahankan kekuasaannya dengan pendekatan manipulasi bahasa, sejauh pikiran manusia selalu bergantung pada kata (bahasa). Dalam manipulasi yang ilmiah ini ada agenda kekuasaan. Melalui analisis Foucault dan Agamben, makalah ini menunjukan bagaimana logika kekuasaan (panopticon) bekerja, salah satunya melalui bahasa. Teknologi kekuasaan atas bahasa ditempuh lewat pengawasan sosial (social surveillance) tentang kebenaran dan penulisan ulang sejarah. Melalui penelitian ini, kami menemukan bahwa pengawasan sosial seperti digambarkan dalam 1984 membatalkan atau menghapus hidup politik (bios).

Author Biographies

Beda Holy Septianno , STF Driyarkara, Jakarta

Beda Holy Septianno adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta. Menulis cerpen, puisi dan feature yang tersebar di berbagai media cetak maupun online.

Aman Aslam

Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta

Lucia Krismonila

Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta

Thatsanai Upaka

Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta

Downloads

Published

2025-07-01

How to Cite

Septianno , B. H., Aslam, A. ., Krismonila, L., & Upaka, T. (2025). Bahasa Sebagai Teknologi Bio-Politik: Analisis Novel 1984 dalam Perspektif Teori Foucault dan Agamben. Dekonstruksi, 11(03), 13–21. https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v11i03.327