Seni Grotesk Syafrudin
DOI:
https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v10i01.217Keywords:
grotesk, dunia anak, fresco, kecantikan, keburukanAbstract
Istilah grottesche atau grotesk digunakan untuk penggambaran iblis abad pertengahan sampai zaman kontemporer. Selanjutnya, segala sesuatu yang melampaui standar normalitas atau keindahan mendapat perlakuan istilah yang sama. Istilah grotesk kadang digunakan untuk merujuk pada seni secara umum, film, karakter, dan bahkan orang. Syafrudin, telah lama memilih gaya grotesk sebagai dasar dalam berkarya. Hal itu berhubungan dengan rasa keprihatinannya pada dunia anak-anak. Namun penggunaan gaya melukis grotesk di Indonesia tidak selalu menyeramkan. Kita melihat bagaimana gaya grotesk telah menyebabkan beberapa karya S. Sudjojono dan Sudjana Kerton menjadi jenaka.