Camus, Tubuh dan Sejarah
Keywords:
Kemiskinan, Matahari, Sejarah, Pembrontakan, Filsafat Batas, Nalar.Abstract
Sejak umur 17 tahun, Camus makin menyadari dua hal penting dalam hidupnya: kemiskinan dan kematian. Kemiskinan tak pernah merupakan nasib malang baginya, justru memberinya pelajaran berharga. Kesengsaraan mencegahnya untuk percaya bahwa keadaan baik-baik saja di dunia dan dalam sejarah. Hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan gairah dan rasa sakit, bukan dengan ide-ide. Ia tidak butuh janji masyarakat sempurna kelak kemudian hari, ia tidak perlu janji surga. Camus memperhitungkan kenyataan bahwa kita tidak bisa serba tahu tentang hidup dan dunia.