Telisik Seruak Fotografis dalam Karya Eksperimental Krishnamurti Suparka

Authors

  • Andreas Doweng Bolo Universitas Katolik Parahyangan
  • Mardohar Batu Bornok Simanjuntak Universitas Katolik Parahyangan

DOI:

https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v10i03.253

Keywords:

seruak fotografis, non-dualisme, fotografisme, fotografi adjektival, kemenyeruakan

Abstract

Sejak proses fotografi analog ditemukan pada tahun 1822 oleh Joseph Nicéphore Niépce, persoalan ontologis dan epistemologis medium tersebut tidak pernah tuntas. Berbagai tawaran status pun dilekatkan pada fotografi dengan tujuan mendapatkan satu fondasi teoretik kokoh yang dapat menjawab pertanyaan mendasar seperti “apa itu fotografi” dan “bagaimana fotografi bekerja”. Problematika ini menjadi semakin kompleks saat fotografi digital dan kecerdasan buatan muncul. Konstruksi teori yang rapuh membuat jawaban definitif tentang disposisi fotografi menjadi semakin sulit untuk diraih. Tulisan ini mencoba menawarkan sebuah bangun pewacanaan yang menggamit sofistikasi persoalan semacam ini dengan menggunakan pendekatan seruak (emergence) sebagai titik awal. Upaya mengurai benang kusut diskursus fotografi ini kemudian dibenturkan dengan sebuah upaya eksperimental dari Krishnamurti Suparka dalam pameran dengan pendekatan proses dari bulan Maret hingga April 2024 di Galeri Orbital, Bandung. Dari telisik yang dipaparkan di makalah ini ditunjukkan bahwa seruak fotografis (terutama dari pendekatan Kant-Hawking) dalam karya Suparka berada dalam tahap formatif, yang sudah memberi ruang pada, tetapi masih menyisakan catatan panjang tentang kemenyeruakan sebuah karya.  

Downloads

Published

2024-07-02

How to Cite

Bolo, A. D., & Simanjuntak, M. B. B. (2024). Telisik Seruak Fotografis dalam Karya Eksperimental Krishnamurti Suparka. Dekonstruksi, 10(03), 22–27. https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v10i03.253