Dilema Algoritma: Dramaturgi di Media Sosial
DOI:
https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v9i02.145Keywords:
manipulasi perilaku, presentasi diri, HuizingeAbstract
Aktif di media sosial—seperti telah dipikirkan oleh banyak pengamat—mendatangkan mudarat, kendati artefak digital itu memberi pula sejumlah keasyikan. Selain candu bagi pengguna, media sosial mendatangkan pula dilema. Tulisan berikut merupakan respons sosiologis terhadap gejala dilema sosial, seusai menonton film The Social Dilemma. Pengguna media sosial mengalami manipulasi perubahan perilaku, menjadi agen pemasaran secara sukarela sekaligus konsumen, tetapi tidak kuasa memutus jerat dilema, persis seperti gambaran dilema sosial sebagaimana digambarkan dan dicontohkan oleh Sosiologi. Salah satu pandangan yang dipinjam untuk memahami situasi dilema dalam masyarakat digital adalah perspektif presentasi diri dramaturgi Irving Goffman, sekaligus kritik atasnya.